Tulisan ini berisi tips yang menginventarisir aplikasi review jurnal. Mereview jurnal adalah tugas sehari-hari dari mahasiswa dan dosen. Selain mereka berdua, biasanya untuk keperluan penelitian. Para peneliti yang bukan termasuk dosen dan mahasiswa juga melakukan hal tersebut.

Jenis Jurnal

Jurnal itu kan sebenarnya dari bahasa Inggris yang artinya buku catatan. Lalu kata journal sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi Jurnal. Di KBBI arti jurnal adalah [buku] catatan harian. Kalau untuk ilmu dagang artinya jadi lebih spesifik yakni buku yang dipakai sebagai buku perantara antara buku harian dan buku besar.

Tulisan ini bukan membahas soal jurnal dalam keilmuan dagang atau lainnya, melainkan tentang jurnal ilmiah. Jadi, meskipun jenis-jenis jurnal ada banyak, namun dalam hal ini kita akan fokus pada satu hal saja yaitu jurnal ilmiah.

Jurnal ilmiah adalah artikel ilmiah yang ditulis menjadi sebuah buku. Bedanya dengan book chapter adalah kalau jurnal ilmiah topiknya bisa bermacam-macam dalam satu edisi, sedangkan book chapter isinya satu tema dan runtut.

Mereview Jurnal Ilmiah

Biasanya, kegiatan mereview jurnal itu untuk kepentingan tugas dari dosen ke mahasiswa. Namun, ada pula yang mereview jurnal karena untuk kepentingan riset. Artinya ingin mengidentifikasi beberapa karya ilmiah dalam bentuk jurnal yang sudah diterbitkan pada tema-tema tertentu. Kalau dalam bahasa koran, orang menyebutnya klipping.

Saya sendiri jarang memberikan tugas review jurnal kepada mahasiswa dengan alasan pasti garapnya asal-asalan, maaf saya suuzan. Karena banyak sekali aplikasi review jurnal yang tersebar di internet. Oleh sebab itu, sekalian saja saya tuliskan di sini biar mahasiswa dan dosen tentunya tahu aplikasi apa saja yang bisa dipakai untuk mereview jurnal.

Sekelumit tentang Aplikasi Review Jurnal

Pengalaman saya ketika mereview jurnal itu banyak kendala, terutama hasil yang tidak memuaskan dan masih tetap memerlukan usaha memperbaiki; yakni pada kalimat dan susunannya.

Meski demikian, saya akan tetap menuliskannya karena banyak yang mencarinya. Ya, niatnya biar bisa bikin jariyah dalam bentuk tulisan, lah. Maksudnya jariyah dalam hal kebaikan, bukan jariyah dosa.

Diksi review ini agak promblematis, ya. Sebab beberapa aplikasi yang akan saya share ini adalah merangkum, bukan mereview. Lah terus kenapa kok judulnya review? Ya, karena banyak yang bertanya bagaimana mereview jurnal, bukan merangkum.

3 Aplikasi untuk Review Jurnal

Berikut ini adalah aplikasi review jurnal yang biasa saya pakai;

Getdigest

Aplikasi ini sudah masyhur di internet, sudah banyak sekali yang mengulas cara penggunaan dan juga membagikan hasilnya. Getdigets yang beralamatkan https://getdigest.com sayangnya di sana hanya ada bahasa Inggris, untuk review jurnal dalam bahasa Indonesia ternyata masih kesulitan.

Untungnya, setiap artikel ilmiah biasanya wajib mencantumkan abstrak dalam bahasa Inggris. Nah, dari abstrak itulah yang sebenarnya bisa untuk direview.

Jika tertarik dengan menggunakan aplikasi Getdigest ini caranya sangat mudah sekali. Anda hanya copy saja atau salin abstrak bahasa Inggrisnya, lalu klik review. Anda akan secara otomatis mendapatkan isi dari jurnal tersebut. 

Namun hati-hati. Anda harus cermat dengan hasilnya, sebab tidak selalu benar isinya. Mengapa? Karena tidak semua artikel itu mencantumkan abstrak dengan tepat. Hal itu tergantung pada selingkung dan ciri khas sebuah jurnal ilmiah. 

aplikasi review jurnal
aplikasi review jurnal

ChatGPT

Siapa bilang chatGPT tidak bisa melakukan hal ini? Tentu bisa, inilah apliasi review jurnal otomatis yang kedua. Silakan coba untuk melakukannya dengan cara copas saja abstraknya lalu berikan perintah (prompt) ke kolom Chat; “review abstrak ini ….”

Lihat hasilnya saja. Coba sendiri. https://chat.openai.com

Biasanya anda akan mendapatkan 300-400 kata terkait dengan isi dari jurnal tersebut. Ini tentunya sangat membantu dalam hal review jurnal. Bisa jadi, itu termasuk review jurnal otomatis. 

Anda yang sering tergesa dengan menggunakan sistem SKS alias sistem kebut semalam akan merasa termudahkan dengan adanya AI tersebut.

Terakhir adalah Bard yang tercipta dari sistem database Google.

Bard Google

Tak hanya chatGPT, Bard dari Google juga memiliki kemampuan itu, malah kalau menurut saya lebih canggih Bard daripada ChatGPT.

Cara kerjanya sama dengan chatGPT yakni memberikan prompt, menuliskan perintah dengan jelas. Bard ini lebih banyak databasenya, sebab konon ia mengumpulkan data terakhir tahun 2022, sedangkan ChatGPT cuma sampai tahun 2021.

Berkaitan dengan dua AI di atas, telah ditulis oleh Shofiyul Maula tentang cara review jurnal secara online dengan cepat dan mudah. Tentu saja menggunakan AI. 

Simpulan

Sebenarnya banyak aplikasi untuk mereview jurnal, namun saya hanya membagikan tiga aplikasi saja karena itu yang saya gunakan ketika menulis artikel ilmiah berbasis jurnal. Ingat, kalian jangan percaya 100% dengan hasil AI, karena mereka cuma alat untuk membantu, bukan satu-satunya yang kita andalkan.

Kita harus mengandalkan kemampuan dan kapasitas kita sendiri. Ciyeeeee…

Bagikan:

Muafinul Huda

Dosen penuh waktu, tapi gajinya paruh waktu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *